Wednesday, May 11, 2011

Mengapa Produser Gaet Artis Porno di Film




Apa yang ada di pikiran kalian semua terhadap industri perfilman kita? bagus? ato malah ancur? apalagi tema yang diusung kebanyakan adalah horor komedi yang berbau seks. Mulai dari jelangkung, tuyul, suster ngesot, sampe pocongkkkkkk, lengkap semua ada di bioskop nasional kita. Parahnya, mereka malah lagi gencar-gencarnya ngundang dan make artis luar yang terkenal sebagai bintang film porno. Menyedihkan. Itu satu kata dari saya. Tapi ternyata mereka (baca: produser2) punya alasan kenapa mereka make bintang-bintang film porno tersebut dalam filmnya. Ini saya kutip dari VIVANEWS.




VIVAnews - Saat ini, dunia perfilman Indonesia sedang marak diwarnai film-film bergenre horor dan dibumbui dengan adegan vulgar. Bahkan, tak jarang, film-film itu dibintangi artis porno asing.
Sebut saja nama Miyabi dan Sola Aoi yang berasal dari Jepang. Serta yang terbaru adalah Sasha Grey asal Hollywood dan Terra Patrick. Tentu saja kehadiran mereka menimbulkan pro dan kontra di sana-sini.
Tetapi, hal itu tidak menyurutkan niat para produser untuk mengajak para artis tersebut menjadi pemeran utama dalam film yang mereka produksi.

Menurut Ody Mulya Hidayat, produser dari rumah produksi Maxima Picture yang membuat film 'Menculik Miyabi' dan 'Suster Keramas' mengaku pihaknya membawa artis-artis tersebut untuk membintangi film bukan sekedar mencari sensasi atau keuntungan semata.

Ody menambahkan ada beberapa alasan yang membuat dirinya memilih menggunakan artis-artis seperti Miyabi dan Sola Aoi.

"Pertama, kita jujur, karena kurangnya pemain nasional. Mereka rata-rata memiliki jadwal yang padat. Yang kedua karena kita ingin membuat film agar lebih berwarna. Dan yang ketiga dengan mengajak artis-artis luar, kita bisa membidik industri film Asia, paling tidak Asia Tenggara. Ini yang coba kita terapkan," kata Ody saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 3 Mei 2011.

Lebih lanjut, Ody menambahkan jika para artis-artis itu dianggap memiliki magnet tersendiri yang diyakini dapat menarik perhatian penonton terutama untuk pasar Asia.

"Itu juga yang menjadi alasan kita. Jadi bukan sekedar cuma cari sensasi dan bukan nggak ada tujuannya," ungkapnya.

Lantas, apakah nama-nama artis porno itu menjadi jaminan kesuksesan untuk film-film yang dibintanginya?

"Mereka ada market-nya kok di sini. Dan sejauh ini oke-oke saja," ungkapnya.

Ody mengatakan sejauh ini film-film yang diproduksinya dengan memasang nama dan wajah-wajah para artis panas asal Jepang tersebut cukup mendapat perhatian penonton. Ia menceritakan film 'Menculik Miyabi' ditonton sekitar 750 ribu orang. Begitu juga dengan film 'Suster Keramas'.

"Paling tidak kita nggak rugi. Lumayanlah," ujarnya.



PENDAPAT DAN ARGUMEN SAYA!!!

Saya tetep kurang setuju industri perfilman kita mengusung tema ginian apalagi make bintang film porno di film yang juga mengandung tema seks.
Saya punya alasan sih buat ini. Kalo menilik dari artikel di atas, alasan saya adalah:
1. "Pertama, kita jujur, karena kurangnya pemain nasional. Mereka rata-rata memiliki jadwal yang padat. Yang kedua karena kita ingin membuat film agar lebih berwarna. Dan yang ketiga dengan mengajak artis-artis luar, kita bisa membidik industri film Asia, paling tidak Asia Tenggara. Ini yang coba kita terapkan," kata Ody saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 3 Mei 2011."

Masak sih semua bintang film kita mendadak sibuk dalam waktu yang sama?? mungkin ga sih??

Kita (tanpa harus make bintang luar (apalagi bintang film porno), sangat sangat amat bisa membidik pasar film luar negeri. Syaratnya adalah:

FILM KITA HARUS BERMUTU!!!

Bukankah beberapa film kita udah beberapa kali dapet penghargaan di luar tanpa harus bertemakan seks dan make bintang film luar?? sebut aja OPERA JAWA, THE PHOTOGRAPH, BINTANG KEJORA, ataupun BERBAGI SUAMI.



2. "Lantas, apakah nama-nama artis porno itu menjadi jaminan kesuksesan untuk film-film yang dibintanginya?

"Mereka ada market-nya kok di sini. Dan sejauh ini oke-oke saja," ungkapnya.
"

Adanya bintang film kayak Miyabi atopun Sora ga menjamin film itu sukses. Dan mengenai market pecinta mereka mungkin hanya beberapa aja yang suka.
Kalo pengen bener-bener make bintang luar negeri, kenapa ga make yang lebih oke aja misalnya kayak Julia Roberts aja sekalian? Ato bolehlah artis India kayak Sakhrukh Khan. Saya rasa orang Indonesia pinter-pinter kok. Kita pasti bisa ngebedain mana film yang bagus ama yang nggak, mana film yang bermutu ama mana yang kurang mendidik.

So...saya pribadi berpendapat, alasan produser make bintang film porno dalam film kita ga begitu rasional. Daripada kita make bintang luar, kenapa ga make bintang lokal aja? toh kalo film kita bagus, dan kita pake aktor ato aktris yang juga bagus, saya percaya pasti film kita sukses.

No comments:

Post a Comment